Skip to main content

PENTINGNYA MEMPERSIAPAKAN FISIK DAN MENTAL SISWA MENJELANG PRAKERIN




Ciri khas dari SMK yang membedakan dengan SMK adalah adanya kegiatan prakerin yang harus dilaksanakan oleh siswa selama 3 bulan. Kegiatan prakerin pada Jurusan Pemasaran dilaksanakn oleh pihak sekolah dengan bekerja sama dengan pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri. Dunia Usaha dan Dunia Indutri yang dipandang paling cocok untuk Jurusan Pemasaran ini adalah Perusahaan Ritel modern, seperti mini market, supermarket dan hypermarket.
Kegiatan prakerin ini merupakan kegiatan pembelajaran di luar sekolah, dimana siswa mempraktekan pelajaran teori yang sudah didapat di sekolah, atau bahkan belum didapat di sekolah, juga membandingkan antara teori dengan kenyaatan di lapang kerja yang sesungguhnya. Kegiatan prakerin ini juga ditujukan untuk memberikan pengalaman kerja yang sesuangguh kepada para siswa, supaya saat siswa lulus dan akan bekerja, siswa sudah tidak kaget lagi dan sudah siap fisik dan mentalnya.
Pada saat prakerin ini siswa akan diperlakukan sama dengan karyawan, dilihat dari jam kerjanya, SOP kerja, tata tertibnya dan lain-lain. Hal ini mendapatkan respon yang berbeda-beda dari setiap siswa. Pada awalnya rata-rata siswa akan mengeluh cape, lelah, sakit, tidak betah, tidak nyaman, tidak bisa mengikuti aturan kerja. Hal ini masih dapat dimaklumi karna siswa masih beradaptasi dengan dunia kerja ini yang sangat berbeda jauh dengan kondisi sekolah. Hal ini dapat dianggap kurang wajar apabila berlangsung dalam waktu lama. Hal ini dapat terjadi bila siswa tidak siap secara fisik dan mental untuk bekerja.
Mempersiapakan fisik dan mental ini tidaklah mudah apalagi siswa yang banyak ini memiliki karakter yang berbeda-beda. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru, tidak semua siswa dapat mengikuti arahan dari guru secara mudah. Ada beberapa siswa yang perlu penanganan ekstra.
Hal-hal yang biasa dipersiapkan untuk siswa menjelang prakerin adalah dengan cara memberikan pembekalan materi baik dari guru maupun praktisi dari perusahaan yang akan dijadikan tempat prakerin. Materi ini terdiri dari aturan-aturan tata tertib di tempat kerja, cara kerja atau SOP satu  jenis pekerjaan, penampilan atau grooming.
Pada saat siswa melaksanakan prakerin akan dibimbing oleh guru pembimbing yang akan memonitor pada waktu yang telah ditentukan, misalnya 2 kali dalam 1 bulan. Pada saat monitoring ini pembimbing akan berkonsultasi dengan pihak perusahaan mengenai kehadiran, sikap atau attitude, kedisiplinan, kejujuran,  tanggung jawab dan kemampuan kerja dari siswa prakerin. Tapi menurut pihak perusahaan dari semua ini yang terpenting adalah kejujuran dan tanggung jawab. Bila hal ini sudah dimiliki oleh siswa maka hal-hal lain akan dapat dengan mudah diikuti atau dipelajari.
Jadi yang harus dipersiapkan dari siswa adalah lebih kepada sikap/atitude yang baik seperti jujur, rajin, ulet, tanggung jawab, peduli, dapat bekerja sama. Bila hal ini sudah dilaksanakan maka insya Allah siswa dapat mengikuti prakerin dengan lancar dan hasil yang memuaskan














Comments

Popular posts from this blog

Task Analisys (Analisis Tugas) untuk Membangun Kemandirian Siswa Tunagrahita

Task Analisys (Analisis Tugas) untuk Membangun Kemandirian Siswa   Tunagrahita (Oleh: Ida Hamidah - Guru di SLB C Bina Asih Cianjur) Program Pengembangan Diri adalah “ruh” dari seluruh materi pembelajaran yang diberikan pada siswa tunagrahita. Salah satunya membelajarkan siswa pada kemandirian mengenakan pakaian. Mengingat siswa tunagrahita mengalami hambatan intelegensi dalam mengenakan pakaian sangat membutuhkan rincian-rincian tugas yang jelas (analisis tugas), dengan tujuan diharapkan siswa tunagrahita mampu memakai pakaian dengan baik dan benar. Analisis tugas (Task Analisys)   dirancang guru berdasarkan hasil asesmen.   Berikut ini analisis tugas dalam mengenakan pakaian (Kemeja berkancing). No Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Kemampuan 1 2 3 1 Mampu mengambil kemeja berkancing 3 2 Mampu melakukan orientasi bagian ...