Oleh Fitri Febriyanti
Unit Kerja : SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lembang
Pergaulan bebas pada
saat ini menjadi salah satu penyumbang andil yang paling besar dalam rusaknya
masa depan generasi muda. Salah satu masalah pergaulan bebas pada peserta didik
yang paling memprihatinkan dunia pendidikan adalah meningkatnya jumlah kasus seks
bebas di kalangan anak sekolah. Oleh karena itu, pemerintah kembali
mencanangkan pendidikan berkarakter pada sekolah. Seks bebas erat kaitannya
dengan sistem reproduksi dan sistem hormon yang terdapat pada tubuh manusia.
Sistem reproduksi dan sistem hormon merupakan salah satu bahasan pada
pembelajaran biologi, sehingga pembelajaran biologi dapat membantu peserta
didik untuk memahami dirinya sendiri terutama yang berhubungan dengan
proses-proses yang berlangsung dalam tubuh manusia.
Sistem Reproduksi pada
manusia merupakan salah satu materi pada pembelajaran biologi yang cukup
menarik untuk anak dan bahkan ada anak yang memaksa untuk dapat materi tersebut
walaupun di SMK bahasan tentang sistem reproduksi manusia tidak begitu mendalam
sepeeti di SMA. Hampir disetiap pembahasan mengenai sistem reproduksi selalu
ada saja yang kata-kata atau konsep yang membuat anak-anak tertawa. Karena materi
ini cukup menarik dan dapat dikaitkan dengan pergaulan bebas. Salah satunya
seks bebas yang terjadi dikalangan anak usia sekolah, maka guru dapat
menyisipkan di dalamnya muatan ajaran-ajaran agama serta dampak yang berupa
penyakit-penyakit akibat seks bebas dan hal-hal yang berhubungan dengan
pergaulan. Misalnya, mengapa dalam ajaran agama islam tidak boleh pacaran karena
mendekati zina, karena secara biologis proses reproduksi pada laki-laki dan
perempuan sangat dipengaruhi oleh hormon dan hormon akan mulai bekerja apabila
terdapat rangsangan. Rangsangan tersebut dapat berupa sentuhan, penglihatan
mapun pendengaran dan rangsangan-rangsangan tersebut sangat pasti dapat terjadi
pada saat berpacaran. Selain itu, karena salah satu rangsangan yang dapat
mempengaruhi kerja hormom reproduksi berupa apa yang dilihat maka dalam ajaran
agama islam mengajarkan umatnya untuk menundukkan padangan dan menjaga
kemaluannya agar terhindar dari hal-hal yang menjurus pada seks bebas atau
perzinaan.
Biasanya anak akan lebih
memahami apabila perose pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga
pembelajaran pun menjadi bermakna. Namun karena masalah mengenai pacaran dan
seks bebas dikalangan anak usia sekolah merupakan hal yang tabu dan sensitif
maka guru dapat menyampaikan dengan bahasa yang sederhana dan disesuaikan
dengan usia anak serta dapat juga diberikan contoh kasus-kasus yang pernah
terjadi beserta dampaknya. Namun, karena secara psikologi anak usia sekolah
terutama SMK yang tidak suka dilarang bahkan apabila dilarang malah disengaja,
maka guru dapat menyampaikan pada anak bahwa semua kembali pada pilihan anak
tersebut untuk memilih jalan hidupnya, guru hanya memberikan gambaran dampak
yang dapat terjadi jika melakukannya. Hal tersebut dapat melatih anak untuk
dapat bertanggung jawab dengan pilihannya serta menghargai tubuhnya sendiri. Walaupun
tetap saja guru harus mampu mempengaruhi anak untuk dapat memilih pilihan yang
paling baik. Karena itu tujuan dari pendidikan berkarakter yang dicanangkan
oleh pemerintah.
Selain itu, Pendidikan
berkarakter pun menghimbau bahwa setiap guru dapat menyisipkan ajaran-ajaran
agama dalam setiap pembelajaran yang dilakukan. Sehingga pembelajaran pun
menjadi lebih bermakna dan karakter anak yang terbentuk pun dapat lebih kuat
karena didukung oleh semua materi pembelajaran yang disampaikan di sekolah
dengan karakteristik masing-masing pelajaran.
Comments
Post a Comment