Skip to main content

Layanan Pendidikan Melalui Penjaringan

Layanan Pendidikan Melalui Penjaringan 

Oleh : Inas Taufiqah 
SLBN Bandung Barat



Layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) berbeda dengan anak pada umumnya. Bagi anak berkebutuhan khusus layanan ini salah satunya didapat melalui penjaringan.  Penjaringan dilakukan saat kegiatan PPDB di sekolah luar biasa (SLB) dan bekerja sama dengan masyarakat. Dalam prosesnya, pertama sekolah menerima informasi dari masyarakat, bisa dari data yang dimiliki baik oleh desa, kecamatan atau kader-kader PKK bahkan dari warga masyarakat biasa mengenai ABK yang membutuhkan layanan pendidikan khusus. 

Kedua informasi yang sudah dimiliki ditindak lanjutin oleh pihak sekolah dengan mendatangi wali dari ABK tersebut. dan menggali informasi dasar meliputi nama dan usia dengan tujuan untuk menentukan layanan pendidikan yang sesuai, apakah sekolah formal (SD-SMA) atau pelatihan keterampilan. Jika masih usia sekolah yaitu menurut WHO (World Health Organization) 7-15 tahun, ABK tersebut wajib mendapat layanan pendidikan di sekolah formal.

Ketiga melakukan identifikasi, secara umum tujuan identifikasi adalah untuk menghimpun informasi apakah seorang anak mengalami hambatan dalam fisik, sensori, kecerdasan, sosial, atau gabungan beberapa hambatan. Informasi ini sangat penting bagi sekolah menentukan jenis kebutuhan belajar yang diperlukan.

Kegiatan penjaringan ini selain bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan kepada ABK juga untuk mendorong para orang tua menyekolahkan anak-anaknya yang memiliki kebutuhan khusus karena kunci dari penanganan anak berkebutuhan khusus adalah penerimaan, baik penerimaan dari orang tua, keluarga serta masyarakat. Salah satu bukti penerimaan dari orang tua adalah memberikan hak pendidikan kepada anak sesuai dengan hambatan dan kebutuhannya baik di sekolah luar biasa (SLB) atau di sekolah inklusi. 

Comments

Popular posts from this blog

Task Analisys (Analisis Tugas) untuk Membangun Kemandirian Siswa Tunagrahita

Task Analisys (Analisis Tugas) untuk Membangun Kemandirian Siswa   Tunagrahita (Oleh: Ida Hamidah - Guru di SLB C Bina Asih Cianjur) Program Pengembangan Diri adalah “ruh” dari seluruh materi pembelajaran yang diberikan pada siswa tunagrahita. Salah satunya membelajarkan siswa pada kemandirian mengenakan pakaian. Mengingat siswa tunagrahita mengalami hambatan intelegensi dalam mengenakan pakaian sangat membutuhkan rincian-rincian tugas yang jelas (analisis tugas), dengan tujuan diharapkan siswa tunagrahita mampu memakai pakaian dengan baik dan benar. Analisis tugas (Task Analisys)   dirancang guru berdasarkan hasil asesmen.   Berikut ini analisis tugas dalam mengenakan pakaian (Kemeja berkancing). No Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Kemampuan 1 2 3 1 Mampu mengambil kemeja berkancing 3 2 Mampu melakukan orientasi bagian ...