Skip to main content

Catatan ringan UN


Judul: Catatan ringan  Ujian Nasonal
Oleh:  Abdul Mujib
Unit Kerja: SMAN 1 Cisarua


Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk yang paling sempurna membutuhkan proses  pendidikan untuk menunjang kehidupannya menuju yang lebih baik,  tidak hanya pendidikan umum 
tapi juga pendidikan agama, hak mengenyam pendidikan itu semua dijamin oleh undang-undang.

Dari waktu kewaktu proses pendidikan sangat dinamis karena menyesuaikan dengan perkembangan zaman, dan sangat diwarnai oleh perkembangan teknologi. Dalam komponen pembelajaran  proses evaluasi adalah menjadi keharusan karena degan evaluasi tersebut kita bisa mengetahui apakah tujuan pembelajaran tersebut tercapai atau tidak. Beberapa jenis  evaluasi yang dikenal  dalam dunia pendidikan yaitu. Ulangan harian, penilaian tengah semester penilaian akhir semester dan ujian berskala nasonal yaitu ujian nasional.

Pelaksanaan ujian nasional memiliki perhatian lebih bagi kalanan pendidikan baik  dinas pendidikan maupun di satuan pendidikan dalam hal ini sekolah, karena para pelaksana pendidikan ini secara psikologis akan  merasa  malu kalau peserta didiknya mendapatkan nilai kecil dibanding sekolah lainnya, karenanya semua pihak berusaha untuk mendapatkan kelulusan dengan nilai setinggi-tingginya. Dalam perkembangannya hasil ujian nasional ini tidak menentukan  kelulusan peserta didik tapi sebagai catatan evaluasi saja tentang sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran dalam satuan pendidikan tersebut.

Dalam hal ini ujian nasional menjadi pendorong bagi pelaksana pendidikan untuk berlomba-lomba meraih hasil ujian nasonal yang setingi-tingginya. Namun disisi lain terdapat beberapa catatan kekurangan yang harus dievaluasi dalam pelaksanaan ujian nasonal yaitu. 1. Belum meratanya sarana pendidikan bagi seluruh sekolah di tanah air, hal ini menjadi ironis sarana pendidikan di tiap sekolah tidak sama tapi standar soal yang diujikan berstandar nasional, 2, Belum meratanya kualitas guru di sekolah, masih ada guru secara kualifikasi akademik  belum linier dengan pelajaran yang diampunya terutama sekolah swasta, 3, Kemampuan daya dukung masyarakat dalam hal ini komite pendidikan yang berbeda-beda, ada komite yang siap dengan memberikan anggaran untuk pengayaan belajar yang menuntut dengan mendatangkan lembaga bimbngan belajar ada yang tidak, 4, masih adanya tekanan dari atasan kepada pihak sekolah yang menuntut untuk meraih kelulusan dengan nilai baik, hal ini menyebabkan pihak sekolah melakukan  praktek ketidak jujuran dalam meraih kelulusan ujian nasional terutama yang berbasis paper, masih ada  guru memberikan kunci jawaban kepada peserta didik, maupun dengan menghapus jawaban peserta didik dan menggantinya dengan jawaban yang benar terutama untuk peserta didik yang dianggap kurang      mampu dari sisi akademik, hal ini tentunya tidak menddik.


Inilah beberapa catatan evalusi dari pelaksanaan ujian nasional, yang harus menjadi perhatian khusus terutama bagi pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah, agar tujuan pelaksanaan ujian  tercapai dengan baik. Semoga catatan tersebut bisa disikapi dengan bijak oleh semua pihak terutama pemerintah dan bisa diperbaiki dimasa yang akan datang, semoga  

Comments

Popular posts from this blog

Task Analisys (Analisis Tugas) untuk Membangun Kemandirian Siswa Tunagrahita

Task Analisys (Analisis Tugas) untuk Membangun Kemandirian Siswa   Tunagrahita (Oleh: Ida Hamidah - Guru di SLB C Bina Asih Cianjur) Program Pengembangan Diri adalah “ruh” dari seluruh materi pembelajaran yang diberikan pada siswa tunagrahita. Salah satunya membelajarkan siswa pada kemandirian mengenakan pakaian. Mengingat siswa tunagrahita mengalami hambatan intelegensi dalam mengenakan pakaian sangat membutuhkan rincian-rincian tugas yang jelas (analisis tugas), dengan tujuan diharapkan siswa tunagrahita mampu memakai pakaian dengan baik dan benar. Analisis tugas (Task Analisys)   dirancang guru berdasarkan hasil asesmen.   Berikut ini analisis tugas dalam mengenakan pakaian (Kemeja berkancing). No Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Kemampuan 1 2 3 1 Mampu mengambil kemeja berkancing 3 2 Mampu melakukan orientasi bagian ...