Skip to main content
Alternatif pembelajararan di era digital

Oleh Eka Amalia,M.Pd
SMKN 1 CUGENANG
Saat ini program e-learning sedang menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan.
Metode pendidikan banyak mengalami perkembangan ke arah prinsip kekinian. Di mana dalam prinsip kekinian baik guru maupun siswa cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sifatnya modern, entah itu dalam bentuk teknologi informasi dan komunikasi yang dipakai, bahan ajar, atau yang lainnya.
Penerapan konsep ini menjadi lebih mudah karena sebagian besar siswa mengenal teknologi ini, bahkan sangat familiar dalam penggunaannya karena konsep dasar e-learning sangat dekat dengan keseharian siswa tersebut.
 Perubahan teknologi dalam pembelajaran tidak hanya menuntut siswa tetapi juga menuntut guru untuk mampu mengakses informasi dan mengelola informasi melalui pembelajaran daring atau online.Sayangnya, tidak semua sekolah bisa menikmati sistem pembelajaran modern karena akses untuk mendapatkan kemudahan teknologi tersebut masih sangat terbatas, di samping itu pola pembelajaran yang tradisional masih kuat dan sulit untuk di rubah. Di samping itu kendala dalam hal penyediaan perangkatnya juga masih terbatas, akses internet dan kecakapan guru dalam mengakses teknologi sebagai tutornya juga masih terbatas.Permasalahan tambahan dari keterbatasan guru sebagai pihak yang seharusnya mentransfer ilmu belum memahami seluk-beluk penggunaan teknologi secara luas.dalam model e-learning guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pembelajar.
Untuk beralih ke model pembelajaran e-learning ada  model pembelajaran transisi yaitu model pembelajaran blanded learning.
Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara guru dan siswa. Blended learning juga sebagai sebuah gabungan pengajaran langsung dan pengajaran online atau daring.
Manfaat dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam dunia pendidikan saat ini adalah e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran, siswa dapat dimana saja kapan saja belajar dan melalui sumber bahan ajar dari mana saja. Dalam metode Blended Learning, guru dan siswa secara bertahap beradaptasi dengan kemajuan teknologi pendidikan namun tetap didukung metode yang biasa di lakukan yaitu tatap muka. Kelebihan blended learning adalah dapat melakukan difersivikasi pembelajaran dan memenuhi karakteristik belajar siswa yang berbeda-beda. Misalnya, siswa yang enggan berdiskusi di kelas mungkin saja akan lebih aktif berdiskusi secara tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blended learning lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka maupun e-learning.Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik, seperti komputer dan akses internet. Padahal dalam blended learning diperlukan akses internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online.keterbatasan guru juga  sebagai pihak yang seharusnya mentransfer ilmu belum memahami seluk-beluk penggunaan teknologi secara luas.
Ada beberapa alternatif aplikasi Pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran, baik aplikasi yang berbayar maupun yang tidak berbayar yang disediakan pemerintah diantaranya quiper school, ruang guru, kelas kita, quiper school,Exam preparation,edmodo, brainly, siap online ,umeetme dan masih banyak lagi alternatif  media pembelajaran yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Task Analisys (Analisis Tugas) untuk Membangun Kemandirian Siswa Tunagrahita

Task Analisys (Analisis Tugas) untuk Membangun Kemandirian Siswa   Tunagrahita (Oleh: Ida Hamidah - Guru di SLB C Bina Asih Cianjur) Program Pengembangan Diri adalah “ruh” dari seluruh materi pembelajaran yang diberikan pada siswa tunagrahita. Salah satunya membelajarkan siswa pada kemandirian mengenakan pakaian. Mengingat siswa tunagrahita mengalami hambatan intelegensi dalam mengenakan pakaian sangat membutuhkan rincian-rincian tugas yang jelas (analisis tugas), dengan tujuan diharapkan siswa tunagrahita mampu memakai pakaian dengan baik dan benar. Analisis tugas (Task Analisys)   dirancang guru berdasarkan hasil asesmen.   Berikut ini analisis tugas dalam mengenakan pakaian (Kemeja berkancing). No Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Kemampuan 1 2 3 1 Mampu mengambil kemeja berkancing 3 2 Mampu melakukan orientasi bagian ...